Teruslah Berbuat Baik

Jika diperhatikan perkembangan hidup dan kehidupan manusia hingga detik terakhir akan didapatkan suatu kenyataan betapa modernitas tidak memberikan jaminan kehidupan yang nyaman bagi umat manusia. Modernitas yang mulai berkembang di Eropa pada abad ke-17 Masehi, ternyata  tidak mampu menghentikan kerakusan, keganasan dan kezaliman dan kejahatan. Dan hingga sekarang pun keburukan tersebut berkembang dengan cara lebih canggih dan sistematis apalagi didukung oleh perangkat teknologi informasi yang luar biasa cepatnya.

Namun demikian, Allah itu Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Allah Swt telah menetapkan sebagian manusia untuk menjadi penghalang bagi kejahatan sebagian manusia lainnya sehingga mereka mereka yang jahat tidak dapat dengan bebas menguasai bumi sepenuhnya. Dalam QS Al-baqarah ayat 251 Allah Swt berfirman.

“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.”

Ada beberapa alasan untuk kita harus selalu berbuat baik atau melakukan kebajikan selama kita masih hidup yaitu
Pertama, perbuatan baik yang kita lakukan, disamping hal itu perintah Allah Swt, juga karena Allah Swt sendiri menyukai orang-orang yang melakukan kebajikan. Allah swt berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 195

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Kemudian, perbuatan baik yang kita lakukan adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt, mengingat begitu banyak kebaikan yang kita terima dari Allah Swt sebagaiman disebutkan dalam QS Al-Qashash ayat 77

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Ketiga, perbuatan baik yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita masing-masing. Begitu juga sebaliknya. Kebaikan akan memantulkan kebaikan, begitu pula keburukan akan memantulkan keburukan. Coba disimak firman Allah Sqt dalam QS Al-Isra ayat 7

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”

Terakhir, perbuatan baik yang kita lakukan baik itu dalam jumlah yang kecil tidak akan disia-siakan oleh Allah Swt. Allah Swt akan membalas seluruh kebaikan yang dilakukan hamba-Nya, sekecil apa pun dengan pahala yang setimpal. Hal ini disebutkan dalam firman Allah Swt dalam QS Al-Kahfi ayat 30

“Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.”

About hendri

Blogger and Data Analyst
This entry was posted in catatan, dakwah and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.